Samana Sasana merupakan Blog yang dibuat untuk menampung beberapa artikel Dhamma, dimana dengan tersedianya artikel-artikel Dhamma baik ilmiah maupun ilmiah orang-orang yang ingin mempelajari Dhamma dapat manjadi lebih mudah, atau hanya untuk mendapat bahan-bahan pembicaraan bagi para pembicara muda. Semoga dengan hadirnya blog ini, dapat membawa manfaat dan kebahagaiaan bagi para pembaca.
Selasa, 17 Februari 2015
Sutta Pitaka
1. Digha Nikaya (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
2. Majjhima Nikaya (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
3. Samyutta Nikaya
a. Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
b. Samyutta Nikaya 2 – Nidana Vagga (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
c. Samyutta Nikaya 3 – Khanda Vagga (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
d. Samyutta Nikaya 4 – Sayalatana Vagga (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
e. Samyutta Nikaya 5 – Maha Vagga (By Dhammacitta www.dhammacitta.org) - B.Indonesia
4. Anguttara Nikaya - B.Inggris (Bhikkhu Bodhi - Wisdom Publication, Boston)
5. Khuddaka Nikaya
Tentang Maghapuja
Māghapūjā adalah salah satu hari raya umat Buddha. Hari raya ini memperingati peristiwa agung yang hanya terjadi dijaman Buddha.
Peristiwa Māghapūjā ini diawali ketika Sang Buddha berada di Taman
Tupai, hutan bambu Veluvana-arama, di kota Rajagaha pada bulan Magha.
Pada saat yang sama Sang Buddha dikunjungi oleh para Bhikkhu yang telah
mencapai tingkat kesucian Arahat dan memiliki beberapa kemampuan
abhinna. Dengan keinginan sendiri dan tanpa saling memberitahukan
terlebih dahulu satu dengan yang lain, Mereka masing-masing pergi untuk
mengunjungi Sang Buddha. Pertemuan tanpa disengaja oleh para Bhikkhu
Arahat di Taman Tupai itu dihadiri dalam jumlah mencapai 1250 orang
Bhikkhu. Pada kesempatan itu Sang Buddha mengadakan uposatha dan
melakukan Ehi Bhikkhu Upasampada kepada mereka, yaitu pentabisan bhikkhu
dengan memakai ucapan Ehi Bhikkhu (datanglah, O, para Bhikkhu). Setelah
mengadakan Ehi Bhikkhu Upasampada selanjutnya Beliau memberikan
pembabaran Ovādapāṭimokhā kepada Mereka. Pertemuan Agung para Bhikkhu Arahat tersebut dinamakan
Caturangasanipata, yaitu pertemuan akbar yang didukung oleh 4 (empat)
faktor peristiwa utama yang istimewa, yaitu :
- Berkumpulnya para Bhikkhu yang berjumlah 1250 orang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Mereka semuanya telah mencapai tingkat kesucian dan memiliki kemampuan abhinna.
- Mereka ditabiskan dengan memakai ucapan Ehi Bhikkhu.
- Sang Buddha membabarkan Ovadapatimokkha kepada Mereka.
Ovādapāṭimokhā merupakan salah satu Dhamma yang sangat diminati oleh
para Bijaksana, yang ingin melaksanakan kedisiplinan dalam bersila,
terutama diminati oleh seorang Bhikkhu yang sedang melaksanakan
kehidupan suci. Berikut isi tiga syair Ovādapāṭimokhā:
Khantī
paramaṁ tapo tītikkhā
nibbānaṁ paramaṁ vadanti buddhā
na hi
pabbajito parūpaghātī
samaṇo
hoti paraṁ viheṭhayanto.
Kesabaran adalah cara bertapa yang paling baik.
Sang Buddha bersabda : Nibbanalah yang tertinggi dari segalanya.
Beliau bukan pertapa yang menindas orang lain.
Beliau bukan pula pertapa yang menyebabkan kesusahan orang lain.
Sabbapāssa
akaraṇaṁ
Kusalassūpasampadā
sacittapariyodapanaṃ
etaṁ
buddhāna sāsanaṁ
Janganlah berbuat kejahatan
Perbanyaklah perbuatan baik
Sucikan hati dan pikiranmu
Itulah Ajaran semua Buddha
anūpavādo anūpaghāto
pātimokkhe
ca saṃvaro
mattaññutā ca bhattasmiṁ
pantañca
sayanāsanaṁ
adhicitte
ca āyogo
etaṁ
buddhāna sāsananti
Mengendalikan diri sesuai dengan tata-tertib.
Makanlah secukupnya
Hidup dengan menyepi.
Dan senantiasalah berpikir luhur.
Pada sumber lainnya, di Kitab Buddhavaṁsa terdapat beberapa cerita mengenai māghapūjā
pada masa Buddha-buddha yang lampau, diantaranya meliputi jumlah
Bhikkhu Arahat yang hadir dan berapa kali pelaksanaannya, berikut adalah
datanya:
- Buddha Vipassī: 3x Māghapūjā (1) 6,8 juta; (2) 100rb; dan (3) 80rb bhikkhu Arahat
- Buddha Sikhi: 3x Māghapūjā (1) 100rb; (2) 80rb; dan (3) 70rb bhikkhu arahat
- Buddha Vessabhu: 3x Māghapūjā (1) 80rb; (2) 70rb; dan (3) 60 rb bhikkhu arahat
- Buddha Kakusandha: 1x Māghapūjā 40rb bhikkhu arahat
- Buddha Kassapa: 1x Māghapūjā 20rb bhikkhu arahat
- Buddha Gotama: 1x Māghapūjā1250 bhikkhu arahat
Buku Selalu Ada Jalan by Samanera YG Gunapiyo
Di awal tahun 2015, Peace Within Publisher menerbitkan buku dengan judul "Selalu Ada Jalan", buku ini merupakan buku pertama yang ditulis oleh Samanera Gunapiyo. Samanera Gunapiyo merupakan Samanera dibawah asuhan Sangha Theravada Indonesia yang telah menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Sangha Theravada Indonesia, yang berlokasi di Vihara Mendut Kota Mungkid, Magelang - Jawa Tengah.
Buku ini berisikan beberapa artikel yang telah ditulis oleh Samanera Gunapiyo. Penggunaan bahasa yang ringan memudahkan para pembaca untuk memahami Dhamma yang telah Guru Agung Buddha paparkan. Isi dari keseluruhannya sangat erat dengan kehidupan sehari-hari, terlebih sebagai seorang perumahtangga, dimana permasalahan selalu hadir dan ada pada kehidupan ini, untuk itu buku ini diharapkan dapat membantu para pembaca keluar dari segala macam permasalahan yang ada. Sumber dan referensi dari penulisan buku ini sudah disajikan dengan jelas didalamnya, sehingga mempermudah para pembaca untuk mencari sumber aslinya, dan memperjelas apa yang kurang jelas.
Bagi para pembaca yang ingin memiliki buku ini dapat langsung menghubungi "Peace Within Publisher" di email: peacewithin.publisher@gmail.com atau di 0821-3621-7447 (Anggita). Atau bagi yang ingin membacanya langsung, tanpa harus menghubungi, bisa download langsung file pdf dari buku ini di free download SAJ_PDF.
Terima kasih semoga bermanfaat
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Salam Metta,
Samanera YG Gunapiyo
Langganan:
Postingan (Atom)
-
SAHABAT YANG BAIK DAN BIJAKSANA Oleh: Sāmaṇera Yogi Guṇavaro Guṇapiyo Sa c ce labhetha nipakaṁ sahāyaṁ saddhiṁ caraṁ sādh...
-
PEMIMPIN DALAM PANDANGAN AGAMA BUDDHA Oleh: S ā ma ṇera Yogi Guṇavaro Guṇapiyo “Yo sahassa ṁ sahassena sa ṅgāme mānuse jine ...
-
Minggu, 12 Oktober 2014 -- Vihara Karangdjati Yogjakarta Kata Pindapata berasal dari bahasa Pali yang artinya menerima persembahan ...