SAHABAT YANG
BAIK DAN BIJAKSANA
Oleh: Sāmaṇera Yogi Guṇavaro Guṇapiyo
Sacce labhetha nipakaṁ sahāyaṁ
saddhiṁ caraṁ sādhuvihāridhīraṁ
abhibhuyya sabbāni parissayāni
careyya tenattamano satīm.
Apabila dalam pengembaraanmu engkau dapat
menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik,
Pandai, dan bijaksana, maka hendaknya
engkau berjalan bersamanya dengan senang hati
Dan penuh kesadaran untuk mengatasi
semua bahaya.
(Dhammapada: 328)
Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini banyak orang bukan hanya anak-anak
atau remaja, bahkan orang tua pun sama, mereka semua membutuhkan sahabat,
teman, atau kawan yang baik di dalam kehidupannya, karena dengan adanya mereka
kehidupan kita akan terbantu dan menjadi aman. Permasalahan mendasar adalah banyaknya
sahabat palsu yang beredar, yang terkadang mereka baik di depan dan kemudian
buruk di belakang.
Pembahasan
Dalam
Ajaran Buddha, seseorang hendaknya melihat beberapa ciri tentang bagaimana
seorang sahabat baik, terutama seorang sahabat yang bijaksana, dengan demikian
ia tidak akan salah dalam berjalan bersamanya. Lalu apa saja ciri-ciri sahabat
baik menurut Ajaran Buddha? Dalam Aṅguttara
Nikāya, IV:45 dan Majjhima Nikāya,
III:23, Buddha menjelaskan adanya 7 macam Sappurisa-Dhamma yang ditunjukan kepada orang bijaksana.
- Memiliki tujuh macam Dhamma:
- Saddha (keyakinan)
- Hiri (malu melakukan perbuatan jahat)
- Ottapa (takut akibat perbuatan jahat)
- Bahusuta (telah banyak mendengar & memahami)
- Viriya (rajin & bersemangat)
- Sati (memiliki kesadaran yang kuat)
- Paññā (memiliki kebijaksanaan)
- Memiliki pandangan untuk tidak merugikan diri sendiri & orang lain.
- Memiliki pengertian benar untuk tidak berfikir menyakiti diri sendiri & orang lain.
- Tidak berbicara kasar.
- Melakuan sesuatu tidak merugikan diri sendiri & orang lain.
- Memiliki pengertian benar terhadap hukum kamma dan sebab akibat.
- Mau memberikan dana dengan penghormatan, dan memberikan sesuatu yang layak kepada orang yang pantas.
Kesimpulan
Dengan
ketujuh hal tersebutlah seseorang dapat mengetahui ciri-ciri seorang sahabat
yang baik dan bijaksana. Dengan mengetahui hal tersebut, hendaknya seseorang
dapat membangun ketujuh hal tersebut jika dirasa belum terdapat di dalam
dirinya, dan ketika ketujuh hal itu telah ada maka hendaknya dipertahankan
terlebih lagi dikembangkan. Bayangkan saja ketika setiap orang memiliki ketujuh
hal tersebut, bukan kah kebahagiaan, ketentraman, dan ketakutan dapat
tersingkirkan? Bukan kah kehidupan akan jauh lebih baik? Dengan sahabat yang
baik dan bijaksana. Oleh sebab itu seseorang didorong untuk memiliki
sahabat-sahabat yang bijaksana, yang dimana kita mampu mengikuti jalannya dan
memperoleh manfaat darinya, dan menjauhkannya dari bahaya-bahaya. Dalam hal ini
juga hendaknya menjadi sahabat yang bijaksana bagi banyak orang, dan membangun
lingkungan persahabatan yang baik dengan kebijaksanaan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar