CARA MEMIKAT ‘SI SUKSES’ DENGAN DHAMMA
Oleh: Sāmaṇera Yogi Guṇavaro Guṇapiyo
________________________________________________
Tumhehi Kiccamātappaṁ akkhātāro
tathāgatā
paṭipannā pamokkhanti jhāyino
mārabandhanā.
Engkau sendiri yang harus berusaha,
sedangkan Para Tathagata hanya
menunjukan jalan.
Mereka yang tekun bersamadhi dan
memasuki jalan ini
Akan terbebas dari belenggu Mara.
(Dhammapada: 276)
Pendahuluan
Pada zaman
sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa sukses selalu diukur dengan materi.
Banyaknya materi atau ketercukupan materi yang dimiliki seseorang menentukan
tingkat sukses yang dicapainya. Yang jadi permasalahan keinginan dan harapan
tak sesuai kenyataan, artinya ketika seseorang menginginkan sukses dengan
pekerjaan yang mereka inginkan, kenyataannya lapangan pekerjaan yang ada tak
sebanyak keinginan orang-orang untuk mendapatkan pekerjaannya. Tetapi ada juga,
ketika seseorang telah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang ia inginkan, ia
masih juga tak dapat mencapai sukses, gagal! Mengapa? Banyak faktor didalamnya.
Fenomena tersebutlah yang membuat banyak orang mencari cara untuk membantunya
meraih ‘si sukses’ dalam hal ini ada cara baik dan buruk. Cara baik sebagian
orang pergi ke psikiater, ahli mind-navigator,
atau pergi mengikuti seminar-seminar motivasi guna membangkitkan motivasinya.
Apa kah salah? Tentu tidak, namun berapa banyak uang yang harus dikeluarkan
untuk ‘si sukses’, padahal ketika anda selesai menemui atau berkonsultasi
dengan mereka anda hanya diberikan cara-cara, kiat-kiat, atau strategi-strategi
tertentu untuk menjadi sukses, dan bahkan cara-cara tersebut sudah umum kita
dengar, tetapi karena anda percaya dengan kredebilitas orang tersebut anda
membangun keyakinan (Sadha) pada
dirinya. Dengan kata lain yang sekarang anda butuhkan untuk ‘si sukses’ adalah
yakin terhadap si pemilik cara dan tau cara-caranya, Buddhisme ada untuk itu.
Pembahasan
Dalam
Buddhisme cara-cara menuju sukses ada banyak, sangat banyak, namun sukses dalam
pandangan Buddhisme beragam, namun dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini
terdapat suatu cara yang mengarahkan seseorang pada kondisi-kondisi berguna
yang memungkinkan seseorang untuk mencapai tujuannya (iddhipāda). Cara-cara ini dapat ditemukan dalam bagian Vibhaṅga (216:413), didalamnya
dijabarkan mengenai empat hal tentang kondisi-kondisi berguna yang memungkinkan
seseorang untuk mencapai tujuan akhir. Iddhipāda
sendiri berasal dari dua suku kata yaitu iddhi
(kemampuan lebih) dan pāda (jalan)
jadi dapat diartikan bahwa iddhipāda adalah
jalan yang luar biasa atau lebih, menjadi luarbiasa karena dapat digunakan
untuk mencapai suatu tujuan baik itu untuk seorang perumah tangga atau pabbajita, termaksud untuk meraih sukses
didalamnya. Keempat hal tersebut adalah chanda,
viriya, citta, dan vimaṁsa.
1.
Chanda
Kegembiraan dan kepuasan dalam mengerjakan suatu hal. Ketika
seseorang bekerja baik itu dimanapun, hendaknya ia membangun kegembiraan dan
kepuasannya. Gembira dalam hal apa? Artinya ketika ia bekerja senangilah
pekerjaannya, kerjakanlah pekerjaannya dengan kesenangan, tanpa beban,
menganggap bahwa pekerjaan yang sedang dilakukannya adalah teman baik atau
kegemarannya, sehingga dalam keadaan apapun ia akan tetap menyenanginya dan
bergembira dalam pekerjaannya. Dalam kalahavivādasutta
nidessa – khuddaka nikāya ada beberapa hal mengenai kepuasan yang
selayaknya ada pada seseorang, yaitu: pariyesa-chanda
atau kepuasan dalam pencarian, Paṭtilābha-chanda atau kepuasan dalam
mendapatkan, paribogha-chanda atau
kepuasan dalam makanan, sannidhi-canda
atau kepuasan dalam persediaan, dan visasajjana-chanda
atau kepuasan dalam pengorbanan. Dengan kegembiraan dan kepuasan seseorang
dapat mencapai kesuksesan, suatu contoh: seorang desainer dalam pekerjaannya
harus menyertakan kegembiraan atas pekerjaannya dan kepuasan terhadap apa yang
telah dikerjakannya, sehingga akan menghasilkan sesuatu yang maksimal dan
tentunya disenangi para konsumen.
2.
Viriya
Usaha
bersemangat dalam melakukan sesuatu. Bersemangat dalam melakukan sesuatu ini
ada kaitannya dengan usaha gigih (Utthana-sampada),
semangat disini bukan semangat yang membabi buta atau disertai nafsu keinginan
yang berlebihan, melainkan diiringi dengan perhatian benar dalam melakukan
usaha tersebut.
3.
Citta
Citta dapat diartikan sebagai konsentrasi, yang dalam hal ini
berarti memperhatikan dengan sepenuh hati pada hal-hal yang sedang dikerjakan
tanpa membiarkannya begitu saja.
Contohnya ketika ia bekerja ia harus memperhatikan dengan baik apa yang
ia kerjakan, dengan kata lain ia didorong untuk teliti dalam mengerjakan
sesuatu, sehingga kesalahan dapat dihindari.
4.
Vimaṁsa
Memiliki arti bahwa
dalam setiap pekerjaan kita harus merenungkan dan menyelidiki alasan-alasan
terhadap hal-hal yang sedang kita lakukan. Hal ini dapat digunakan sebagai cara
untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan yang ada sehingga dapat diperbaiki,
dengan memperbaiki kekurangan dan kesalahan itu, kita dapat memberikan hasil
terbaik dalam setiap pekerjaan.
Penutup
Dengan
demikian ketika seseorang mau menumbuhkan keempat cara tersebut didalam dirinya
ia akan meraih apa yang menjadi tujuannya termasuk ‘si sukses’ yang kita bahas
pada pendahuluan. Oleh sebab itu kegembiraan dalam mengerjakan sesuatu adalah
yang utama, jika seseorang telah bergembira dalam melakukan sesuatu pasti akan
melakukannya dengan sebaik mungkin dan tanpa keluh, lalu merasa puas,
bersemangat, memperhatikan apa yang sedang dikerjakan, dan merenugkan serta
menyelidiki apa yang sedang dilakukan merupakan suatu kesatuan dalam mencapai
suatu tujuan, keempat-empatnya tidak dapat di tinggalkan salah satunya, dan
yang terpenting itu semua ditumbuhkan bukan oleh orang lain tapi diri sendiri.
Lakukan lah cara-cara tersebut sesuai dengan Dhamma, ketika telah dilakukan
pastikan apakah ini benar, membawa manfaat atau tidak, dan semua hanya diri
sendiri yang dapat memastikannya. Dengan demikian kita dapat menghemat,
menghemat uang yang kita gunakan untuk berkonsultasi pada orang-orang yang kita
anggap pakar, kenapa? Karena jika anda seorang Buddhis anda tak perlu
pakar-pakar lainnya, cukup mempraktikan Dhamma sesuai yang diajarkan dan
buktikan hasilnya sendiri, itulah Dhamma psikiater, motivator, atau pakar mind-navigator yang sudah 2500 tahun
lalu ada.
Mendut, 19 April 2014, 22:12 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar