Sabtu, 10 Mei 2014 – Suasana sejuk di
pagi hari mulai menghampiri, kubuka jendela kamar ku tatap ke luar, suara air
yang menambah ketenangan ikut melantunkan suaranya, saat kaki ini beranjak
keluar tampak keindahan alam yang mata ini baru pertama kali merasakannya. Ya!
Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, keduanya tepat berada di depan kamar saya. Desa
Kali Manggis, Kaloran – Temanggung, Jawa Tengah, daerah yang hampir sebagian
besar penduduknya beragama Buddha.
2
minggu lamanya saya akan tinggal di tempat ini. Tempat yang tidak ramai, tidak
juga sepi, cukup hening dan merupakan tempat yang indah. Tak dapat ku bayangkan
sampai sejauh ini, tinggal di tempat yang sejuk dan damai, umat Buddha
yang berada di tempat saya tinggal sangat
antusias mempelajari Dhamma, mreka semua melukiskan wajah-wajah yang sangat
menghargai kedamaian, menghargai kerukunan, dan menghargai sesame, bukankah itu
cerminan apa yang mreka pelajari mereka praktikan dalam keseharian, Dhamma.
Vihara
Dhamma Pañña, demikian nama Vihāra tempat saya tinggal selama 2 minggu
kedepan, mulai dari 8 mei – 21 mei 2014. Peminaan Sāmaṇera dalam masyarakat lah
yang sedang saya laksanakan, menyambut peringatan Vesak 2558/2014. Hari pertama
datang ke tempat ini sudah banyak saya bertukar bicara dengan umat, dan yang
tidak menjadi asing, tempat ini merupakan tempat dimana beberapa Guru Agama
saya di Karawang berasal, jadi ketika berbicara semua terasa lancar tanpa
hambatan, walaupun saya masih agak canggung untuk sekedar bergabung bersama
umat. Tepat hari ini perayaan Vesak dan ulang tahun Vihāra Dhamma Pañña, Bhante
Jotidhammo turut hadir, lalu apa yang akan terjadi di hari ini? Yup, just
thinking ‘all be okay’. Salam Metta, Sāmaṇera Guṇavaro Guṇapiyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar