Kamis, 08 Mei 2014

Empatbelas Pedoman Latihan ‘Interbeing’ (Oleh Thich Nhat Hanh) *Terjemajan


Empatbelas Pedoman Latihan Interbeing’[1]
Oleh: Thich Nhat Hanh

Latihan Perhatian (Sati) yang Pertama: Membuka
Sadar bahwa penderitaan diciptakan oleh sikap fanatik dan tidak toleran, kami bertekat untuk tidak menggagungkan  atau terikat terhadap ideologi, teori, atau doktrin apapun, termasuk Buddhis. Ajaran Buddha adalah pedoman yang artinya membantu kita untuk belajar melihat secara mendalam dan untuk mengembangkan pengetahuan dan kewelasasihan kita.

Latihan Perhatian (Sati) yang Kedua: Tidak Melekat Pada Pandangan-pandangan
Sadar bahwa penderitaan diciptakan oleh kelekatan terhadap pandangan-pandangan dan presepsi salah, kami bertekad untuk menghindari berpikiran sempit dan terikat terhadap pandangan-pandangan saat ini. Kami akan belajar dan praktik tidak melekat terhadap pandangan-pandangan agar menjadi terbuka terhadap pemahaman dan pengalaman orang lain. Kita sadar bahwa pengetahuan kita saat ini tidak dapat merubah, kebenaran mutlak. Kebenaran ditemukan dalam kehidupan dan kita akan melihat kehidupan di dalam dan  di sekeliling kita di setiap momen.


Latihan Perhatian (Sati) yang Ketiga: Kebebasan Berfikir
Sadar bahwa pendetiraan terbawa kemana-mana ketika kita memaksakan pandangan-pandangan kita terhadap orang lain, kita membuat komitmen tidak untuk memaksa orang lain, termasuk anak kita, dengan cara apapun  – seperti kekuasaan/otoritas, ancaman, uang, propaganda, atau  indoktrinisasi – mengadopsi pandangan-pandangan kita. Kita akan menghormati pandangan dari setiap orang yang berbeda dan memilih apa yang dipercaya dan bagaimana menetapkan keputusan. Bagaimanapun, Kita akan membantu orang-orang menghindari kefanatikan dan pemirikan yang sempit melalui dialog yang bedasarkan kewelasasihan.

Latihan Perhatian (Sati) yang Keempat: Sadar Akan Penderitaan
Sadar bahwa melihat secara mendalam pada sifat dari penderitaan dapat membantu kita membangun kewelasasihan dan menemukan cara keluar dari penderitaan, kita bertekad tidak akan menghindar atau menutup mata kita di hadapan penderitaan. Kita berkomitmen untuk menemukan cara, termasuk hubungan diri, gambaran-gambaran, dan suara-suara, bersama dengan hal-hal yang menyebabkan penderitaan, maka kita dapat mengerti situasi kita dengan mendalam dan membantu mengubah penderitaan dalam kewelasasihan, kedamaian, dan suka cita.

Latihan Perhatian (Sati) yang Kelima: Sederhana, Hidup Sehat
Sadar bahwa kebahagiaan benar berakar dari kedamaian, kebersamaan, kebebasan, dan kewelasasihan, dan tidak pada kekayaan dan kemasyhuran, kita  bertekad untuk tidak memiliki tujuan memperoleh kemasyhuran, keuntungan, kekayaan, atau kesenangan indera dari hidup kita, tidak juga mengumpulkan kekayaan sementara berjuta-juta orang kelaparan dan meninggal. Kita berkomitmen untuk hidup sederhana dan  berbagi waktu kita, tenaga, dan sumber daya material yang dibutuhkan. Kita akan berlatih berhati-hati mengkonsumsi sesuatu, tidak menggunakan alkohol, narkoba, atau produk lainnya yang membawa racun-racun ke dalam tubuh kita, dan menggabungan batin dan jasmani.

Latihan Perhatian (Sati) yang Keenam: Berurusan Dengan Kemarahan
Sadar bahwa kemarahan menghalangi komunikasi dan menciptakan penderitaan, kita bertekad untuk berhati-hati ketika kekuatan dari kemarahan akan muncul dan mengetahui dan mengubah benih-benih kemarahan yang terpendam didalam kesadaran kita. Ketika kemarahan datang, kita bertekad untuk tidak melakukan apapun dan berkata apapun, tetapi melatih perhatian terhadap nafas atau perhatian terhadap gerak dan menyadarinya, memeluk, dan melihat secara dalam terhadap kemarahan kita. Kita akan belajar untuk melihat dengan mata kewelasasihan pada pikiran kita alasan dari kemarahan kita.

Latihan Perhatian (Sati) yang Ketujuh: Kediaman Dengan Kebahagiaan Disaat Ini
Sadar bahwa hidup ada hanya pada saat ini dan bahwa itu menjadi mungkin untuk hidup dengan kebahagiaan disini dan saat ini, kita berkomitmen untuk melatih diri setiap saat secara mendalam akan kehidupan sehari-hari. Kita tidak akan menyesal teralu jauh tentang masa lalu, cemas tentang masa depan, atau keinginan, kemarahan atau kecemburuaan disaat ini. kita bertekad untuk belajar seni dari sati (perhatian) hidup oleh sentuhan benih-benih suka cita, kedamaian, cinta, dan mengerti diri sendiri, maka dapat membantu pekerjaan dalam merubah, dan menyembuhkan terhadap kesadaran kita.

Latihan Perhatian (Sati) yang Kedelapan: Kelompok dan Komunikasi
Sadar bahwa tiada komunikasi selalu membawa perpisahan dan penderitaan, kita berkomitmen untuk melatih diri kita pada praktik kewelasasihan mendengarkan dan menyukai pembicaraan. Kita akan belajar untuk mendengar dengan mendalam tanpa menghakimi atau  bereaksi dan menjauhkan diri untuk tidak mengucapkan kata yang dapat membuat ketidakharmonisan atau mengakibatkan suatu komunitas hancur. Kita akan berupaya menjaga komunikasi terbuka dan mendamaikan dan menguraikan semua pertentangan, walaupun kecil.

Latihan Perhatian (Sati) yang Kesepuluh: Tulus dan Menyukai Pembicaraan
Sadar bahwa kata-kata dapat membuat penderitaan atau kebahagiaan, kita berkomitmen untuk mendengarkan pembicaraan dengan tulus dan secara konstruktif (bersifat membangun), menggunakan hanya kata-kata yang menginspirasi dan percaya diri. Kita bertekad tidak berbicara hal-hal yang tidak tulus untuk tujuan menarik perhatian diri atau mengesankan orang-orang, atau untuk mengatakan kata-kata fitnah (dugaan) atau kebencian. Kita tidak akan menyebarkan berita yang tidak di            yakini atau mengkritisi atau menyalahkan sesuatu hal yang belum tentu. Kita akan berbicara yang terbaik tentang keadaan dari ketidakadilan, sekalipun ketika dilakukan mungkin mengancam keamanan kita.

Latihan Perhatian (Sati) yang kesepuluh: Melindungi Saṅgha
Sadar bahwa hakikat dan tujuan dari Saṅgha adalah praktik akan pemahaman dan kewelasasihan, kita bertekad untuk tidak menggunakan komunitas Buddhis untuk keuntungan pribadi atau menghasilkan laba atau mengubah komunitas kita sebagai alat politik. Akan tetapi, Kelompok spiritual hendaknya, menjadi jelas pendiriannya untuk menolak penindasan dan ketidakadilan dan harus berjuang untuk merubah situasi tanpa terlibat didalam konflik golongan.

Latihan Perhatian (Sati) yang kesebelas: Penghidupan Benar
Sadar bahwa kekerasan dan  ketidakadilan pernah dilakukan terhadap alam sekitar kita dan masyarakat. Kita berkomitmen untuk tidak hidup dengan pekerjaan yang merugikan banyak manusia atau alam. Kita akan melakukan yang terbaik untuk memilih penghidupan benar yang membantu mewujudkan cita-cita kita akan pemahaman dan kewelasasihan. Sadar tentang ekonomi global, politik, dan kenyataan bermasyarakat, kita akan berprilaku dengan bertanggung jawab sebagai konsumen dan sebagai warga negara, tidak berinvestasi di perusahaan yang menghalangi orang-orang untuk mendapatkan kesejahteraan hidup.

Latihan Perahatian (Sati) yang keduabelas: Ketaatan Hidup
Sadar bahwa banyak penderitaan disebabkan oleh peperangan dan konflik, kita memutuskan untuk menjaga suatu hal tanpa kekerasan, pemahaman, dan kewelasasihan didalam kehidupan sehari-hari, mengajarkan kedamaian, meditasi perhatian, dan kerukunan didalam keluarga, komunitas, negara, dan di dunia. Kita bertekad untuk tidak membunuh dan tidak membiarkan orang-rang membunuh. Kita bertekad dengan ketekunan praktik secara mendalam bersama sagha kita, untuk mengetahui cara yang lebih baik dalam menjaga kehidupan dan mencegah peperangan.

Latihan Perahatian (Sati) yang ketigabelas: Kemurahan Hati
Sadar penderitaan disebabkan oleh pemerasan, ketidakadilan sosial, pencurian, dan penindasan, kita berkomitmen untuk mengembangkan kebaikan dengan kasih dan mempelajari cara bekerja untuk kesejahteraan orang banyak, hewan, tumbuhan, dan mineral. Kita akan mempraktikan kemurahan hati dengan membagi waktu kita, tenaga, dan sumber materi kepada siapa pun yang membutuhkan. Kita bertekad untuk tidak mencuri dan tidak memiliki apapun yang semestinya milik orang-orang. Kita akan menghargai barang milik setiap orang, lalu akan mencoba mencegah orang-orang yang berusaha memperoleh keuntungan atas penderitaan manusia atau penderitaan dari tiap orang.

Latihan Perahatian (Sati) yang keempatbelas: Perbuatan Benar (Untuk Umat Awam)
Sadar bahwa hubungan seksual termotivasi oleh  hasrat yang tidak dapat tersalurkan karena perasaan kesepian yang akan membuat lebih banyak penderitaan, kefrustasian, dan keterpencilan, kita bertekad untuk tidak terlibat pada hubungan seksual tanpa disertai pengetahuan, cinta, dan komitmen jangka panjang. Dalam hubungan seksual, kita harus selalu sadar akan penderitaan yang mungkin disebabkan karena itu. Kita tahu untuk mengembangkan kebahagiaan pada diri kita dan orang lain, kita harus menghargai kebenaran-kebenaran dan komitmen-komitmen dari diri kita dan orang lain.  Kita akan mengerahkan segala kekuatan kita untuk menjaga anak-anak dari penyimpangan seksual dan untuk menjaga pasangan kita dan keluarga kita dari kerusakan yang disebabkan oleh perbuatan seksual yang menyimpang. Kita akan memperlakukan tubuh kita dengan menghormati dan melindungi energi penting yang ada pada kita (seksual, nafas, semangat) untuk merealisasi cita-cita Boddhisattva kita. Kita akan sepenuhnya sadar akan tanggung jawab untuk membawa kehidupan baru dalam dunia, dan akan merenungkan dalam dunia yang mana kita akan membawa hal baru.



[1] Interbeing merupakan kata yang belum terdapat di dalam kamus, tetapi jika kita menggabungkan kata “bersama-sama ada” (awalan”Inter”) dengan kata “ada” (kata kerja”to be”), kita mempunyai kata kerja baru, yaitu kata bersama-sama ada (interbe). (Sumber: Nhat Hanh, Thich. 1991. Peace Is Every Step. New York: Bantam Books.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar