Kamis, 20 Agustus 2015

Apa yang kita lihat, belum tentu itu yang sesungguhnya


Apa yang kita lihat, belum tentu itu yang sesungguhnya.
- 20082015 -

Terkadang kita teralu dimanjakan oleh pemandangan yang dilihat, menjadi senang karena keindahannya, dan menjadi tidak senang karena apa yang dilihat adalah hal buruk. Melihat apa yang disenangi, kita melupakan sisi lain yang tidak menyenangkan. Melihat hal yang tidak disenangi, kita menjadi kecewa - kecil hati - putus asa, dan kemudian melupakan adanya hal indah di sisi lain.

Itulah mengapa dikatakan "apa yang kita lihat, belum tentu itu yang sesungguhnya." Pernyataan tersebut mengarahkan kita untuk melihat secara menyeluruh, melihat secara mendalam terhadap apa yang kita lihat - apa yang kita pandang. Melihat secara menyeluruh dan mendalam diiringi rasa kasih dan kepedulian (deep and compassion looking). Dengan demikian tidak akan ada kekecewaan, tidak akan ada keteralutan terhadap hal yang menyenangkan.

Ingat! Apa yang kita lihat, belum tentu itu yang sesungguhnya. Lihatlah secara menyeluruh, lihatlah dengan kebijaksanaan, jangan menilai dan menganalisa terlebih dahulu, tapi lihatlah dengan baik. Kita akan semakin menderita jika kita hanya berspekulai terhadap satu sisi. Tapi kita akan bahagia ketika kita tidak berspekulasi terhadap apa yang kita lihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar